Thursday, June 16, 2016

"Santun"


Anak anak yang dididik dalam keluarga yang penuh kesantunan, etika tata krama & sikap kesederhanaan akan tumbuh menjadi anak anak yang tangguh, disenangi & disegani banyak orang.
Mereka tahu aturan makan table manner di restoran mewah.
Tapi tidak canggung makan di warteg kaki lima.
Mereka sanggup beli barang-barang mewah.
Tapi tahu mana yang keinginan dan kebutuhan.
Mereka biasa pergi naik pesawat antar kota.
Tapi santai saja saat harus naik angkot kemana-mana.
Mereka berbicara formal saat bertemu orang berpendidikan.
Tapi mampu berbicara santai bertemu orang jalanan.
Mereka berbicara visioner saat bertemu rekan kerja.
Tapi mampu bercanda lepas bertemu teman sekolah.
Mereka tidak norak saat bertemu orang kaya.
Tapi juga tudak merendahkan orang yg lebih miskin darinya.

Mereka mampu membeli barang-barang bergengsi.
Tapi sadar kalau yang membuat dirinya bergengsi adalah kualitas & kapasitas dirinya, bukan dari barang yang dikenakan.
Mereka punya..
Tapi tidak teriak kemana -mana.
Kerendahan hati yang membuat orang lain menghargai dan menghormati dirinya.

Jangan didik anak dari kecil dengan penuh kemanjaan, apalagi sampai melupakan kesantunan & etika tata krama.

Hal hal sederhana tentang kesantunan seperti : Pamit saat pergi dari rumah, permisi saat masuk ke rumah temen (karena ternyata banyak orang masuk ke rumah orang tidak punya sopan santun, tidak menyapa orang orang yang ada di rumah itu), kembalikan pinjaman uang sekecil apapun, berani minta maaf saat ada kesalahan & tahu berterima kasih jika dibantu sekecil apapun. Kelihatannya sederhana, tapi orang yang tidak punya attitude itu tidak akan mampu melakukannya.

Bersyukurlah, bukan karena kita terlahir di keluarga yang kaya atau cukup.
Bersyukurlah kalau kita terlahir di keluarga yang mengajarkan kita kesantunan, etika tata krama & kesederhanaan.

Karena ini jauh lebih mahal daripada sekedar uang...

Wednesday, June 15, 2016

Jangan Sakiti Wanita



Pada suatu hari, seorang pria sedang berdoa dalam keadaan marah serta emosi. Dia sebal pada pasangannya yang sering sekali menangis dan juga memanfaatkan air mata tersebut di setiap perdebatannya. Dia bosan. Sungguh sangat bosan.

Karena tidak ingin terlibat kedalam emosi yang negatif, dia pun kemudian bersujud dan berdoa, untuk meminta pertolongan pada Tuhan.

“Tuhan, kenapa wanita sering sekali menangis? Aku bosan dan juga jenuh melihat serta mendengarnya,” keluh pria tersebut.
Jawab Tuhan kepadanya:

“Karena wanita itu unik. AKU telah menciptakannya tidak sama seperti dirimu. dia merupakan makhluk yang istimewa.

KU kuatkan bahunya agar dapat menjaga anak-anakmu kelak.
KU lembutkan hatinya agar dapat memberimu rasa aman.
KU kuatkan rahimnya agar dapat menyimpan benih manusia.
KU teguhkan pribadinya agar dapat terus berjuang di saat yang lain menyerah.
KU beri naluri agar tetap menyayangi walau dikhianati dan juga disakiti oleh orang yang disayangi.
KU hembuskan kasih sayang untuk dia agar dapat mencurahimu dengan perhatian.
KU buat matanya lentik karena dia akan menjadi jendela kedamaian.
KU buat senyumnya lebih merekah seperti mahkota bunga untuk dapat membuatmu agar tetap mengingat indahnya dunia.

KU buat tangannya terampil agar dapat menjagamu supaya tidak pernah kekurangan.
Akan tetapi jika suatu saat dia menangis.

Itu karena AKU telah memberikannya air mata agar dapat membasuh luka batin serta memberikan kekuatan yang baru. Itu bukanlah sebuah tanda kelemahan serta kekalahan.”
Pria itupun tertegun sejenak. Kemudian dia mengambil langkah untuk bergegas, dan memeluk serta diusapnya air mata di pipi orang yang dicintainya tersebut. “Aku akan membantumu untuk menghapus luka batin itu…”

Cerita renungan Jangan Sakiti Wanita ini mengajarkan kepada pria agar jangan pernah berniat untuk menyakiti seorang wanita, karena wanita di ciptakan dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri, agar dapat melengkapi kekurangan dan kelebihan pria yang akan menjadi pendamping hidupnya.

Tuesday, March 15, 2016

Pendakian Gunung Merbabu via Suwanting


Kemegahan Merapi dari Sabana 1 via Selo

Gunung Merbabu memiliki ketinggian 3.142 mdpl dan bersebelahan dengan Gunung Merapi, puncak sejatinya bernama Kenteng song da nada beberapa puncak lagi puncak suwanting, Puncak Trianggulasi, puncak syarif,   Gunung Merbabu sendiri berada di empat wilayah Kabupaten, yakni  di bagian barat masuk kedalam kabupaten Magelang, di bagian timurnya ada di boyolali, di bagian selatan ada di salatiga dan di sebelah utara gunung ini masuk ke wilayah Semarang Provisnsi Jawa Tengah.
Nama Merbabu Sendiri berasal dari kata “Meru dan “Babu” Meru sendiri mempunyai arti gunung dan Babu memiliki arti Wanita. Gunung ini memiliki 5 buah kawah, yakni kawah condrodimuko, kawah kombang, kawah Kendang, Kawah Rebab, dan Kawah Sambernyowo.
Tak Jauh Berbeda dengan Gunung-Gunung lain Gunung Merbabu juga tak lepas dari Mitos yang beredar di masyarakat kaki gunung nya, bahwa dahulu kala ada kerajaan Jawa yang sangat besar terkubur di dalam Gunung Merapi dan Merbabu yang berkaitan dengan Mataram Kuno. Di kawasan ini juga di percaya juga terdapat pasar setan yang menjadi pusat jual beli para mahluk halus.
Gunung Merbabu sendiri termasuk dalam Gunung yang memiliki lumayan banyak jalur Pendakian, ada sekitar 6 jalur pendakian, Jalur Pendakian Selo, Jalur Pendakian Wekas, Jalur pendakian Kopeng, Cunthel, Thekelan, dan Jalur pendakian yang baru di buka kembali awal tahun lalu yaitu Suwanting. Pada setiap jalurnya pun memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda namun sama-sama memiliki pemandangan yang luar biasa indah.


Sunrise Sabana 1 via Selo

Pada pendakian kami Agustus lalu di Gunung ini, kami memutuskan untuk memilih Suwanting sebagai pintu awal perjalanan kami menapaki keindahan-keindahan dan kemegahan Gunung Merbabu ini, Jalur Pendakian Suwanting sendiri berada di dusun Suwanting desa Banyuroto kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang.
Menurut informasi yang kita dapatkan dari masyarakat setempat, jalur Suwanting adalah jalur yang pernah di buka pada tahun 1990 dan 1998, namun setelah tahun 1998 jalur ini di tutup untuk pendakian dan baru awal tahun 2015 lalu jalur ini kembali di buka.
Untuk Akses ke Dusun Suwanting sendiri kita memutuskan untuk minta jemput langsung dengan pengurus basecamp tersebut, waktu itu kita di jemput langsung dari stasiun tugu Jogjakarta dan dikenakan biaya 400 ribu.
Pembaca akan di suguhi keindahan desa dan keramahan warganya yang tidak di dapat di jalur-jalur lainnya, saya sempat heran dengan keadaan itu awalnya, kita di sambut dengan sangat ramah seperti anak-anak mereka sendiri yang baru pulang dari rantau, setelah memutuskan untuk beristirahat sejenak di salah satu rumah warga yang di jadikan basecamp bagi para pendaki kami melanjutkan perjalanan di pagi harinya. Sekitar 15-20 menit perjalanan sampai kita di POS 1, Di jalur ini tersaji pemandangan yang sangat indah, di Pos 1 nya kita langsung disuguhi Hutan pinus yang rindang dan sangat eksotis, serta pemandangan merapi yang mengintip dari kejauhan, dari POS 1 menuju POS 2 memakan waktu sekitar 1,5 jam – 2 jam perjalanan, trek disini pun mulai menanjak dari sebelumnya, sebelum kita sampai di POS 3 kita akan melewati POS bayangan Mata Air, satu-satunya sumber mata air yang ada di jalur Suwanting, dari POS 2 menuju POS 3 memakan waktu kurang lebih 2 Jam perjalanan. Di POS 3 sendiri menjadi tempat faforit bagi para pendaki untuk beristirahat dan mendirikan tenda untuk bermalam sebelum melanjutkan untuk Summit Attack di esok harinya, dari POS 3 menuju Puncak Kenteng Songo dapat di tempuh sekitar 2 Jam Perjalanan, dan melewati Sabana yang luas dan keindahan yang tak dapat dinikmati orang banyak,..
Total Pendakian dari Suwanting menuju Puncak kenteng songo memakan waktu sekitar 7-8 jam perjalanan, dan untuk turun kami memutuskan melewati jalur selo dan kembali menginap 1 malam lagi di sabana 1 nya sebagai obat setelah pendakian 2 tahun lalu via selo gagal karena badai..


Info

Buat yang butuh transportasi atau porter langsung bisa hubungi aja mas Ambon No. saya lampirkan di bawah.

Mas Ambon +62 878 3430 6869 (Whatssapp)


Galery

Dusun Suwanting

POS Mata Air via Suwanting

POS 1 via Suwanting

POS 1 via Suwanting

Jalur Puncak Trianggulasi

Edelweis di Puncak Kenteng Songo

Puncal Trianggulasi

Sabana 2 via Selo

POS 3 via Suwanting

Sabana 3 via Suwanting

Puncak Suwanting


POS 1 via Suwanting

Stasiun Tugu Jogja

Puncak Kenteng Songo

Sabana 1 via Selo

Pintu Masuk Merbabu via Selo