pagi itu sang mentari bersinar dengan gagahnya memaksa bulir embun yang menggelantung di pucuk edelweis untuk mengering, kau tahu wahai mentari pagi, gagahmu tak mampu membuat bulir rinduku pada masa lalu yang telah membengku untuk menguap dan menghilang seperti jutaan bulir embun kala pagi itu..
begitu hangat sang mentari kala itu, seolah berbisik dan memaksaku tersadar dari segala lamunan indah masa laluku, hei lihatlah dia bukan lagi masalalumu dia ada disampingmu saat ini, menggandeng tanganmu, melangkah disampingmu, ia bukan lagi siluet dari semburat jingga sunset..
Tersenyum ku kala itu tersenyum pada langit, tersenyum pada alam, terucap syukurkup ada Seluruh Nikmat sang pencipta, begitu indah caranya memberi senyum padaku..
Apa kau pernah merasakan hakikat dari sebuah kata CINTA sebuah kata yang tak asing di telinga semua manusia tapi tak semua orang dapat mengerti dan merasakan hakikat dari kata CINTA yang hakiki? aku pernah..
No comments:
Post a Comment